Anda mungkin sudah familiar dengan berbagai berita tentang pertemuan, pameran, konferensi, dan lainnya. Atau bahkan mungkin anda juga pernah menjadi peserta di salah satu event tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut masuk dalam kategori MICE atau singkatan dari Meetings, Incentives, Conferences/Conventions, and Exhibitions. Industri Dunia MICE di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat terlebih pasca pandemi covid-19. Perekonomian yang semakin membaik berdampak pada tingginya minat terdapah berbagai event MICE secara langsung.

Di masa pandemi, industri MICE mengalami krisis namun perlahan bangkit dengan berinovasi menggunakan teknologi berupa pemanfaatan platform digital. Sehingga pada saat pandemi event-event MICE masih bisa diselenggarakan secara virtual. Kini pandemi telah membaik dan antusiasme event MICE meningkat. Namun dampak permanen dari pandemi ialah kenyamanan dalam menggunakan model virtual. Sehingga sekarang yang terlahir ialah MICE model hybrid dimana menggabungkan unsur offline dan online.

Tantangan yang dihadapi industri MICE

Mungkin anda mengira bahwa MICE ini sama dengan event organizer. Pada dasarnya, industri MICE ini bergerak dibidang pelayanan jasa dan hospitality. Event organizer biasanya mengelola acara dengan beberapa tim kecil dari proses awal acara hingga akhir agar berjalan lancar. Namun untuk MICE, skalanya biasanya lebih besar dan lebih kompleks karena melibatkan lebih banyak pihak. Ini karena MICE harus memenuhi tujuan ekonomis dan menghasilkan dampak sosial yang lebih kompleks.

Industri MICE dianggap sebagai industri menjanjikan meskipun sifatnya yang kompleks karena membuka kesempatan kerja dan berpotensi mendorong bisnis-bisnis lainnya. Meski begitu, tidak mudah untuk berkecimpung di industri MICE karena ada berbagai tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan terberat ialah sumber daya manusia.

Sumber daya manusia ialah kunci  kesuksesan di Dunia MICE

Dalam industri MICE, sumber daya manusia adalah salah satu kunci kesuksesan terbesar. Event-event MICE berskala lebih besar dengan tujuan yang lebih besar dan kompleks sehingga tidak sembarangan individual yang bisa diikutsertakan ke dalam tim.mendapatkan sumber daya yang berkualitas pun tidak mudah karena berbagai faktor, misalnya:

• Di Industri MICE proses rekruitmen masih belum bisa efektif karena memakan banyak waktu, tenaga, dan uang yang tidak sedikit. Bahkan setelah melewati rangkaian proses rekruitmen yang panjangpun, belum tentu bisa memperoleh kandidat yang benar-benar cocok untuk tim.
• Faktor lainnya ialah kualitas individual yang masih kurang. Sehingga pada proses rekruitmen, cukup sulit untuk mendapatkan kandidat dengan kemampuan yang sesuai dengan kriteria yang dicari. Terkadang kandidat berkualitas hanya tertarik pada penyedia jasa MICE yang sudah memiliki reputasi baik dan brand image yang kuat.
• Faktor selanjutnya ialah ketatnya persaingan perihal gaji. Individu yang bekerja di industri MICE dituntut untuk bekerja secara maksimal dan mengandalkan kreativitas serta sistem manajemen yang baik. Dan tentu saja semakin berat tanggung jawab semakin besar gaji yang diharapkan. Penawaran gaji yang kompetitif di industri MICE menjadi salah satu yang menyebabkan perusahaan penyedia MICE kesulitan mendapat kandidat yang sesuai.

Kesuksesan industri MICE bergantung pada SDM yang berkualitas

Dunia MICE melibatkan banyak interaksi dengan berbagai pihak. Sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, perhatian terhadap hal-hal kecil, mahir berbahasa asing, serta paham akan destination branding. Bahkan kini perusahaan penyedia jasa MICE juga banyak yang memasukkan sertifikat MICE sebagai salah satu syarat rekruitmen dengan kualifikasi yang beragam untuk membuktikan kemampuan kandidat.

Baca Juga: Tips Menyelenggarakan Pameran Dengan Sukses